Benjolan di Belakang Telinga, Apakah Itu Berbahaya?

Benjolan di belakang telinga ada banyak faktor penyebabnya. Beberapa faktor penyebab tersebut tidak membahayakan telinga namun ada pula yang membahayakan telinga sehingga patut untuk diwaspadai kemunculannya. Benjolan di belakang telinga sebaiknya diperiksakan ke dokter apabila mengalami keluhan lainnya seperti nyeri, telinga berdenging, pusing, demam, sakit kepala, dan sebagainya. Siapa tau ini menjadi suatu pertanda akan adanya masalah pada telinga.

Beberapa penyebab benjolan di belakang telinga adalah karena infeksi bakteri, virus, ataupun jamur. Contoh infeksi yang bisa memicu benjolan di belakang telinga adalah radang tenggorokan, mononukleosis, campak, cacar, atau bahkan HIV/AIDS. Selain infeksi tersebut, ada beberapa penyakit telinga yang dapat menyebabkan benjolan di belakang telinga. Yuk simak ulasannya penyebab benjolan di belakang telinga apa saja itu.

Otitis Media dan Otitis Interna

Otitis media merupakan infeksi pada telinga bagian tengah yaitu pada rongga di belakang gendang telinga (membran timpani) yang sering timbul akibat batuk pilek, flu, ataupun alergi. Infeksi ini sering terjadi pada anak-anak dibawah tiga tahun. Beberapa hal yang dapat memicu infeksi ini adalah paparan asap rokok ataupun kebiasaan minum susu dari botol dot sambil berbaring yang memungkinkan membuat tersedak sehingga air susu masuk ke telinga. Otitis media yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan beberapa penyakit lain seperti infeksi tulang telinga bagian belakang (mastoiditis) dan infeksi selaput otak (meningitis).

Otitis eksterna merupakan infeksi pada telinga bagian luar yang disebabkan oleh masuknya air ke dalam telinga. Air yang masuk ke dalam telinga ini menyebabkan telinga menjadi lembab sehingga bakteri tumbuh dengan baik disana, umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Pseudomonas aeruginosa. Perenang sering kali mengalami masalah kesehatan ini, oleh sebab itu infeksi ini disebut juga dengan swimmer’s ear.

Selain masuknya air ke lubang telinga, infeksi ini juga dapat disebabkan karena kondisi telinga yang terlalu lembab akibat keringat, lubang telinga tergores akibat menggaruknya dengan jari tangan, membersihkan telinga dengan cotton bud, menggunakan earbuds, atau menggunakan alat bantu dengar. Iritasi akibat reaksi alergi dari penggunaan shampo yang tidak sengaja masuk lubang telinga juga dapat menyebabkan otitis eksterna. Infeksi ini juga dapat ditimbulkan akibat penyakit kulit yang dapat menyerang lubang telinga seperti dermatitis dan psoriasis.

Mastoiditis

Merupakan peradangan pada tulang mastoid atau tulang yang berada di belakang telinga yang berperan dalam proses mendengar. Salah satu gejala mastoiditis adalah adanya benjolan di belakang telinga yang disertai dengan sakit kepala dan keluarnya nanah atau cairan dari dalam telinga.

Penyakit ini disebabkan karena otitis media yang tidak segera diobati. Bakteri yang menyerang rongga telinga bagian tengah akan menyebar ke tulang mastoid. Pengobatan mastoiditis adalah dengan cara pemberian antibiotik atau operasi untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Abses

Nama lainnya adalah benjolan berisi nanah, benjolan ini muncul ketika tubuh melawan infeksi akibat kuman dan bakteri. Saat memerangi bakteri tubuh akan mengirimkan sel darah putih yang cukup banyak ke beberapa bagian tubuh seperti di belakang telinga. Bakteri dan sel darah putih yang mati tersebut akan menumpuk membentuk nanah sehingga muncul benjolan di belakang telinga. Abses yang kecil dapat mengecil, mengering, dan menghilang secara alami. Namun apabila abses yang terbentuk cukup besar maka perlu perawatan oleh dokter.

Limfadenopati

Kondisi ini dapat terjadi ketika terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang terdapat di belakang telinga sehingga menyebabkan adanya benjolan di belakang telinga. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi karena beberapa faktor seperti infeksi, peradangan, atau bahkan kanker. Pengobatannya tentu tergantung pada penyebabnya.

Kanker

Hal yang menyebabkan benjolan di belakang telinga yang patut diwaspadai adalah kanker nasofaring. Selain benjolan di belakang telinga, kanker ini juga dapat menyebabkan benjolan di leher atau tenggorokan. Gejala dari penyakit ini adalah nyeri telinga, pilek yang tak kunjung sembuh, sering mimisan, gangguan pendengaran, sariawan yang tak kunjung sembuh, nyeri pada leher atau rahang, dan sebagainya. Jika didapati gejala seperti itu sebaiknya segera periksa ke dokter agar segera tertangani.

Lipoma

Merupakan benjolan lemak yang tumbuh di antara lapisan kulit. Benjolan ini bisa tumbuh di mana saja termasuk di belakang telinga dan umumnya tidak berbahaya.

Jerawat atau Bisul

Keduanya dapat terjadi di bagian kulit mana saja, walaupun umumnya terjadi di wajah namun tak memungkiri bahwa dapat terjadi pula di bagian belakang telinga.

Kista Sebasea

Merupakan benjolan yang tidak bersifat kanker. Benjolan Kista sebasea ini adalah benjolan kecil non-kanker di bawah kulit. Kista ini dapat muncul di area kulit mana saja, tetapi paling umum berkembang pada wajah, leher dan badan.

Kista sebasea jarang terjadi dan berasal dari kelenjar sebaceous yang melumasi rambut dan kulit. Meskipun tidak ada yang dikeluhkan dari timbulnya kista ini, tetapi tetap memerlukan penanganan.

Nah, itu adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terbentuknya benjolan di belakang telinga. Ada yang berbahaya dan ada pula yang tidak. Apabila benjolan tersebut dibarengi dengan gejala seperti sakit kepala, demam, nyeri telinga, telinga berdengung, sebaiknya coba periksakan ke dokter.

Apabila Anda mengalami gangguan pendengaran sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter agar gangguan tidak semakin parah dan menyebabkan ketulian permanen. Alat bantu dengar dapat Anda gunakan untuk membantu berkomunikasi. Sebaiknya cari alat bantu dengar sesuai dengan rekomendasi dokter. Anda dapat mencarinya di distributor jual alat bantu dengar online AQM Hearing Center Depok. Pusat alat bantu dengar AQM Hearing Center Depok menyediakan berbagai alat bantu dengar dengan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?