14 Faktor Penyebab Telinga Mendengung (Tinnitus) dan Cara Mengatasinya

Semua orang dapat merasakan telinga mendengung, berbagai usia dapat mengalaminya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mitosnya apabila telinga kita mendengung berarti diam-diam ada orang lain yang sedang membicarakan hal buruk tentang kita. Apakah mitos tersebut benar? Ataukah ada alasan ilmiah yang mendasari telinga kita bisa mendengung? Yuk simak bersama AQM Hearing Center Jakarta pada ulasan berikut ini!

Pada kenyataannya, kondisi telinga mendengung bukanlah suatu pertanda bahwa diam-diam ada orang lain yang sedang membicarakan hal buruk tentang kita. Namun, medis dapat menjelaskan telinga mendengung ini secara ilmiah. Dunia medis mengenal telinga mendengung dengan istilah tinnitus. Tinnitus dapat terjadi pada kedua telinga sekaligus ataupun sebelah telinga saja. Bunyi dengungan dapat terdengar terus menerus ataupun hanya beberapa saat saja dengan tingkat volume yang berbeda-beda.

Telinga mendengung hanya beberapa saat memang mungkin tak ada masalah serius pada telinga. Namun apabila Anda mengalami telinga yang mendengung terus menerus dalam hitungan jam bahkan hari disebut dengan penyakit tinnitus dan biasanya sering menyerang orang dengan usia di atas 40 tahun.

Jenis Tinnitus

Ada 2 jenis tinnitus yaitu:

  • Pulsatile tinnitus atau tinnitus berdenyut

Denyut pada tinnitus jenis ini rasanya sama seperti detak jantung. Kondisi yang dapat menyebabkan pulsatile tinnus adalah karena adanya suara akibat terdapat otot dekat telinga, perubahan dalam, saluran telinga, atau aliran vaskular darah di wajah atau leher.

  • Nonpulsatile tinnitus

Tinnitus jenis ini penyebabnya adalah karena adanya masalah pada saraf yang mengalami gangguan tersebut.

Penyebab Telinga Mendengung

Banyak sekali faktor yang menyebabkan telinga mendengung, mulai dari gaya hidup, apa yang kita konsumsi, faktor usia, sampai adanya penyakit telinga.

  • Kotoran Telinga yang Menumpuk

Kotoran telinga yang menumpuk menyebabkan saluran telinga menjadi tersumbat. Gelombang suara yang masuk ke lubang telinga tidak bisa masuk ke bagian telinga yang lebih dalam inilah yang menyebabkan adanya suara dengungan. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran yang berupa pendengaran yang mulai berkurang dan telinga mendengung.

  • Aliran Darah Tidak Lancar

Aliran darah yang tidak lancar juga menjadi salah satu faktor penyebab telinga mendengung. Untuk itu sebaiknya rutin berolahraga minimal 2 kali dalam seminggu agar aliran darah lancar dan untuk menjaga kesehatan tubuh.

  • Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan stres menjadi salah satu faktor penyebab telinga mendengung. Kondisi ini penyebabnya adalah karena aliran darah tidak lancar, menyebabkan pusing pada kepala dan akhirnya menyebabkan telinga mendengung.

  • Infeksi Saluran Telinga

Gejala Infeksi saluran telinga adalah telinga yang mendengung dan rasa sakit atau nyeri pada telinga. Penyakit Infeksi telinga dapat terjadi karena banyak faktor. Sebaiknya janganlah menganggap sepele telinga mendengung akibat infeksi telinga karena akan berpengaruh pada pendengaran keseluruhan dan bisa menyebabkan gangguan pendengaran hingga tuli permanen sehingga Anda harus menggunakan alat bantu dengar. Tidak mau kan hal tersebut terjadi? Untuk itu segeralah periksa ke dokter apabila mengalami gejala tersebut.

  • Penyakit Meniere

Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada telinga bagian dalam, cedera pada leher atau kepala yang akan menimbulkan gejala serta nyeri pada telinga. Meniere terjadi akibat adanya tekanan pada koklea. Penyakit meniere juga dapat menyebabkan penyakit vertigo berat dan membuat penderitanya mengalami kehilangan fungsi pendengaran.

  • Otosklerosis

Otosklerosis dapat menyebabkan kekakuan pada tulang kecil pendengaran pada telinga bagian tengah sehingga fungsinya terganggu dan menyebabkan gangguan pendengaran seperti telinga mendengung.

  • Diabetes

Penyakit metabolik seperti diabetes juga dapat menyebabkan telinga mendengung. Hal ini karena peningkatan gula darah akan mempengaruhi saraf tubuh manusia.

  • Gangguan pada Sendi Rahang

Gangguan yang terjadi ada sendi rahang atau nama lainnya adalah temporomandibular disorder (TMD). Temporomandibular disorder (TMD) ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada sekitar rahang. Penderita akan kesulitan untuk menggerakkan rahang, berbicara, berekspresi, hingga bernapas. Dalam kasus terberat, penderitanya juga dapat mengalami gangguan saraf sehingga dapat menyebabkan telinga mendengung.

  • Cedera

Apabila kepala atau telinga mengalami cedera akibat benturan benda keras akan mengakibatkan peredaran darah menjadi terganggu dan kemungkinan menyebabkan organ dalam telinga ikut terganggu. Terganggunya organ dalam telinga inilah yang menyebabkan telinga mendengung.

  • Mendengar Suara Terlalu Keras

Mendengarkan musik melalui headset atau headphone dengan volume terlalu keras akan menyebabkan telinga mendengung hingga pecahnya gendang telinga. Menonton konser musik dengan soundsystem yang terlalu kencang juga dapat mengakibatkan telinga mendengung dan sakit. Suara yang terlalu keras ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada sel koklea.

Percakapan antar manusia intensitasnya hanya 60 desibel. Namun apabila Anda mendengarkan suara yang terlampau keras lebih dari 85 desibel maka sel –sel rambut kecil di telinga bagian dalam yang akan bergetar dan mengirimkan pesan ke otak ini akan mengalami gangguan bahkan rusak. Apabila sel rambut tersebut rusak maka tidak akan tumbuh kembali dan menyebabkan otak salah menafsirkan suara sehingga akhirnya memunculkan suara berdengung.

Beberapa profesi yang sering bergelut dengan suara kencang seperti musisi rock, pilot, penebang pohon, ataupun tentara yang sering mendengar suara tembakan dan dentuman rawan mengalami kondisi ini.

  • Air atau Cairan Masuk ke Dalam Telinga

Berenang ataupun mandi keramas memang rawan sekali terjadi kemasukan air ke dalam telinga. Hal ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada telinga

  • Konsumsi Obat-Obatan

Konsumsi obat-obatan dengan dosis yang tinggi dan dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan gangguan pada sistem pendengaran. Telinga mendengung adalah efek sampingnya. Konsumsi obat secara berlebihan memang tidak baik pula untuk kesehatan. Untuk itu konsumsilah obat apabila memang benar-benar membutuhkan dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila perlu. Jenis obat yang memiliki efek samping adalah aspirin, bebrapa obat antibiotik, antiradang, dan antidepresan.

  • Minuman Beralkohol dan Berkafein

Minuman beralkohol dan berkafein tidak hanya memberikan dampak buruk bagi tubuh saja namun juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

  • Faktor Usia

Orang dengan usia tua sudah tentu mengalami penurunan fungsi organ tubuh, begitu pula dengan organ pendengaran. Gangguan pendengaran akan lebih sering terjadi dikarenakan menurunnya fungsi organ telinga. Salah satu gejalanya adalah telinga mendengung.

Cara Mengatasi Telinga Mendengung

Telinga mendengung tentunya akan sangat menyiksa dan sedikit banyak mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan apabila mengalami gejala :

  • Rajin Membersihkan Telinga

Salah satu penyebab telinga mendengung adalah karena adanya kotoran yang menumpuk dan mengeras sehingga sulit untuk dibersihkan yang akhirnya mengganggu pendengaran. Sebaiknya Anda rutin untuk membersihkan telinga dan sebaiknya menggunakan obat tetes telinga bukan dengan menggunakan cotton buds karena akan menyebabkan telinga mengalami gesekan. Jangan pula terlalu sering membersihkan telinga karena telinga akan mengeluarkan cairannya sendiri untuk membersihkan kotoran tersebut.

  • Kurangi Stres

Sebaiknya Anda mencoba untuk mengurangi tekanan dan stres agar tidak mudah terkena darah tinggi sehingga dapat menggangu kepala dan sistem pendengaran. Beristirahat sejenak dari aktivitas keseharian Anda yang menyibukkan. Pikiran akan menjadi fresh kembali dengan adanya refreshing atau berlibur sejenak melepas penat.

  • Hindari Suara yang Terlalu Keras

Apabila ingin mendengarkan musik melaui headset atau headphone sebaiknya mengaturnya dengan volume yang kecil. Serta apabila ingin menonton konser musik sebaiknya jangan berada di posisi dekat dengan soundsystem. Jika Anda bekerja di tempat yang bising sebaiknya mengenakan alat pelindung telinga (earbuds).

  • Hindari Penggunaan Obat-Obatan Secara Berlebih

Mengonsumsi obat apabila memang memerlukannya saja dan sebelum mengonsumsinya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar tidak menimbulkan over dosis ataupun efek samping.

  • Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang Sehat

Apa yang kita makan akan mencerminkan kesehatan tubuh kita. Lebih baik menghindari gaya hidup yang tidak baik,mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan, serta olahraga teratur merupakan kunci hidup sehat. Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3, vitamin C, vitamin D, asam folat, dan magnesium untuk menjaga kesehatan sistem pendengaran Anda.

  • Menggunakan Alat Bantu Telinga

Alat bantu ini adalah masking device yang berfungsi untuk mengurangi atau menutupi suara-suara yang menggangu.

  • Mengikuti Terapi Tinnitus

Tinnitus Retraining Therapy (TRT) merupakan terapi untuk melatih otak agar dapat terbiasa dengan suatu sinyal dan menyaringnya ke dalam alam bawah sadar agar tidak mencapai alam sadar. Terapi ini biasanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 tahun.

  • Konsultasi dengan Dokter

Apabila mendengung terus menerus dan tak kunjung sembuh maka sebaiknya Anda memeriksakannya ke dokter THT siapa tahu terjadi gangguan atau penyakit pada telinga. Lebih cepat tentu akan lebih baik karena akan lebih cepat tertangani sehingga keadaan tidak makin memburuk.

Membiarkan telinga mendengung secara terus menerus tanpa adanya penanganan dari dokter bisa mengakibatkan dampak buruk seperti kehilangan kemampuan mendengar sementara ataupun permanen yang mengharuskan Anda memakai alat bantu dengar. Alat bantu dengar berguna untuk membantu jalannya komunikasi Anda. Apabila tidak ingin hal tersebut terjadi maka Anda harus menjaga organ pendengaran Anda dengan baik pula.

 

 

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?